In various UN publications including the 2016 Global Nutrition Report and SDGs, Food Fortification is recognized as playing an important role in achieving more than half of the 17 SDGs goals related to nutrition.
The Government of Indonesia has developed and implemented a large-scale food Fortification program in salt, wheat flour, and cooking oil. Until now, the fortification program still needs development to give maximum impact.
For most Indonesians, wheat flour is currently the second staple food after rice.
Extreme Climate Change and its impact on Food Systems, Health and Human Resource Quality
Development of an Archipelagic Food System Based on Resources and Local Wisdom and Improved Nutrition Through Large-Scale Food Fortification (LSFF) to Achieve Quality and Productive Indonesian Human Resources
A Strategy to Improve Indonesia’s Human Resources Towards a Golden Indonesia 2045
Iodine deficiency is a problem in Indonesia. Based on the level of the problem, Indonesia is categorized as mild iodine deficiency
KFI NewsLetter Desember – Volume 13 – Section 4Kompas, Rabu, 5 Oktober 2016 Gizi Pembangunan Gizi Pembangunan. Itulah judul buku yang diluncurkan beberapa hari lalu di Jakarta, berisi kumpulan tulisan Soekirman, guru besar emeritus IPB, seorang pejuang gizi yang telah berkiprah lebih dari 50 tahun. Gizi Pembangunan merupakan sebuah penegasan bahwa gizi yang baik dan cukup merupakan …
KFI NewsLetter Desember – Volume 13 – Section 2 Dalam Pidato Kenegaraannya pada tanggal 16 Agustus 2016 lalu, Presiden Jokowi juga secara singkat menyinggung mengenai masalah gizi tersebut : …” tujuan pemerintah membangun infrastruktur sosial khususnya pembangunan SDM adalah agar setiap insan Indonesia dapat mencapai potensi maksimalnya. Langkah ini dimulai dari pemenuhan gizi pada 1.000 …
Presiden Jokowi Berbicara Tentang Peran Gizi dalam Pembangunan SDM Read More »
