KFI NewsLetter Desember – Volume 13 – Section 7
Micronutrient Forum (MNF) Global Conference mengambil tema “Positioning Women’s Nutrition at the Centre of Sustainable Development”. Seluruh paparan dan diskusi diarahkan untuk mendukung gerakan dan pencapaian perbaikan gizi masyarakat, khususnya gizi mikro melalui remaja putri dan perempuan. Pada sesi pembukaan Ms Gerda Verbug, Asisten Sekjen PBB dan Koordinator gerakan “Scaling up Nutrition (SUN)” mengajak semua bangsa untuk memacu dan memperluas gerakan SUN serta meningkatkan efektivitasnya dalam memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan masyarakat khususnya kelompok miskin. Perempuan berperan penting dalam mengelola dan melaksanakan intervensi gizi keluarga. Untuk melaksanakan komitmen menjadi hasil nyata, kontribusi semua komponen bangsa terus digalang melalui berbagai kerjasama berdasarkan tujuan bersama, saling percaya, saling menghargai dan saling melengkapi. Kerjasama “public-private”(PPP) termasuk salah satunya.
Sekitar 200 pembicara melalui 46 sesi menyampaikan paparan yang mencakup riset, pelaksanaan program dan penyusunan kebijakan. Dari Indonesia KFI menyampaikan dua topik yaitu “Pengalaman Melaksanakan PPP” dan “Efektivitas Program Fortifikasi Minyak Goreng di Indonesia”; Helen Keller International (HKI) memaparkan “Perubahan Konsumsi Pangan Hasil Proyek Pengembangan Pekarangan di NTT; Micronutrient Initiative (MI) menyajikan pengalaman Asia terkait “Peran Kritis Kemampuan Melaksanakan Intervensi Gizi Mikro”. Pada sesi akhir Dr Hadad, CEO GAIN mendorong forum agar mampu memasukkan isu gizi mikro pada posisi tinggi dalam agenda kebijakan pembangunan. Perlu advokasi yang lebih efektif dengan bahasa menarik dan ber-aliansi dengan figure populer yang telah dikenal sangat luas. Menampilkan akuntabilitas program dengan ukuran yang tepat seperti laju penurunan malnutrisi, efektivitas kebijakan perbaikan kualitas konsumsi gizi, peran dana pemerintah dan swasta dalam meningkatkan akses gizi dan pangan sehat. Pendekatan perbaikan gizi, suplementasi, fortifikasi dan biofortifikasi untuk intervensi jangan berjalan sendiri-sendiri tetapi dikombinasikan dengan kadar yang berbeda sesuai kebutuhan tiap daerah/negara.