Wyndham Casablanca Jakarta | 8 Mei 2024
Pemerintah Indonesia telah menetapkan regulasi fortifikasi pangan secara wajib terhadap garam dengan yodium, tepung terigu dengan Fe, Zn, vitamin B1, B2, dan B9, serta minyak goreng sawit dengan vitamin A. Pemantauan kepatuhan terhadap regulasi fortifikasi pangan wajib, pemantauan akses rumah tangga serta individu terhadap pangan difortifikasi dan tingkat kecukupan konsumsinya, serta evaluasi dampaknya terhadap peningkatan status gizi mikro masyarakat, merupakan substansi yang penting dalam rangka mengukur kinerja dan mendukung pencapaian tujuan kebijakan fortifikasi pangan.
Sehubungan dengan itu, Yayasan Kegizian Pengembangan Fortifikasi Pangan Indonesia (KFI) dibantu oleh International Center for Nutrition Studies (ICONS) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, telah merumuskan Draft Usulan KFI tentang Sistem Pemantauan dan Evaluasi Fortifikasi Pangan Berskala Besar yang efektif dan berkelanjutan. Dalam rangka membahas dan menyempurnakan Draft Usulan KFI tersebut KFI mengadakan pertemuan focus group discussions (FGD) yang akan dilaksanakan secara hybrid di Hotel Wyndham Casablanca Jakarta dan zoom meeting. Kegiatan ini berlangsung pada hari Rabu, 8 Mei 2024 pukul 08.00 – 14.00 WIB. Acara dibuka oleh Dr. Nina Sardjunani selaku Direktur KFI dan dilanjutkan dengan sambutan dari Ibu Endang Sulastri, S.Sos, MPP, Plt. Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas. Acara diikuti oleh sebanyak 44 peserta secara luring dan 14 peserta secara daring. Peserta yang hadir dari berbagai kementrian/lembaga, pemerintah daerah (Kabupaten Majene dan Enrekang), asosiasi industri minyak, garam dan terigu (AIMMI, GIMNI, APTINDO, GAPPMI), lembaga mitra pemerintah (UNICEF, WFP, Bank Dunia), NGO International (GAIN, NI, GHS), SUN Sekretariat, dan Perguruan Tinggi.
FGD Draft Usulan KFI tentang Sistem Pemantauan dan Evaluasi Program FPBB dihadiri oleh anggota forum FPBB secara daring ataupun luring
Dalam sambutannya, Dr. Nina Sardjunani menyampaikan bahwa penyusunan draft usulan KFI tentang sistem pemantauan dan evaluasi FPBB di Indonesia ini sejalan dengan misi KFI khususnya misi No 2, 3, dan 4, yaitu:
- Melakukan advokasi kepala pengambil kebijakan di tingkat nasional dan sub nasional di bidang perencanaan, evaluasi, dan pengendalian program fortifikasi wajib
- Memberikan dukungan teknis untuk meningkatkan kapasitas industri, aparat pemerintah, akademisi dan organisasi yang berminat mempromosikan fortifikasi sebagai strategi untuk menanggulangi kelaparan tersembunyi dan kemiskinan melalui perbaikan kesehatan, produktivitas kerja dan kualitas hidup
- Memfasilitasi pembentukan Forum Koordinasi Fortifikasi Pangan Skala Luas (LSFF Forum) dan mengupayakan keberlanjutan Forum untuk memastikan pelaksanaan program Fortifikasi Pangan wajib secara efektif mencapai tujuannya
Selain itu, Dr. Nina Sardjunani juga menyampaikan beberapa peran KFI dalam jalannya FPBB, seperti pengawalan terhadap perubahan Permendag No 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor yang ikut mempengaruhi jalannya fortifikasi tepung terigu di Indonesia, memfasilitasi dan mengupayakan forum koordinasi FPBB, penyusunan konsep kebijakan yang sudah diakomodasikan dalam agenda transformasi sosial dan ketahanan sosial, budaya, dan energi, konsep forum koordinasi fortifikasi, konsep kajian akademik kebijakan strategis FPBB 2025-2045, Konsep sistem pemantauan dan evaluasi, serta Konsep strategi komunikasi FPBB. Melalui forum FGD hari ini, Dr. Nina Sardjunani mengharapkan masukan dan saran dari semua peserta yang hadir untuk finalisasi dokumen sistem pemantauan dan evaluasi FPBB ini menjadi dokumen legal dan translasi dokumen sistem monev FPBB menjadi referensi pelaksanaan monev untuk masing-masing komoditas fortifikasi pangan wajib.
Pembukaan kegiatan oleh Dr. Nina Sardjunani (kiri) dan sambutan oleh Plt. Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas (kanan)
Sementara itu, Ibu Endang Sulastri, S.Sos, MPP dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada KFI dan ICONS-UNHAS yang telah menyusun draft sistem pemantauan dan evaluasi program FPBB ini, yang diharapkan dapat menjadi rujukan bersama dalam pemantauan dan evaluasi untuk semua komoditi dan semua pihak. Penyusunan draft monev FPBB merupakan rangkaian kegiatan yang erat dengan pembentukan forum FPBB sebelumnya. Ibu Endang Sulastri, S.Sos, MPP juga menyampaikan bahwa sistem pemantauan dan evaluasi FPBB ini menjadi penting untuk melihat dampak program FPBB di Indonesia dan dapat menjadi dasar dalam penyusunan kebijakan berbasis data di masa yang akan datang. Beliau juga mengajak seluruh peserta yang hadir untuk bersinergi dalam FPBB dengan draft monitoring evaluasi. Besar harapan beliau agar peserta bisa memberikan masukkan dan saran dalam pengembangan draft ini.
Presentasi Draft Usulan KFI tentang Sistem Pemantauan Dan Evaluasi Fortifikasi Pangan Berskala Besar di Indonesia disampaikan oleh Bapak Sunarno dan dimoderatori oleh Prof. Dr. dr. Abdul Razak Thaha, M.Sc.
Presentasi Draft Usulan KFI tentang Sistem Pemantauan Dan Evaluasi Fortifikasi Pangan Berskala Besar Di Indonesia disampaikan oleh Bapak Sunarno dan dimoderatori oleh Prof. Dr. dr. Abdul Razak Thaha, M.Sc. Dalam presentasinya, Bapak Sunarno menyampaikan terkait latar belakang sistem pemantauan dan evaluasi FPBB, tinjauan pemantauan dan evaluasi FPBB, sistem pemantauan garam beryodium, sistem pemantauan tepung terigu, sistem pemantauan kadar vitamin A minyak goreng sawit dalam kemasan, sistem pemantauan dan evaluasi dampak fortifikasi pangan tingkat rumah tangga/individu serta tindak lanjut pemantauan dan evaluasi fortifikasi pangan wajib. Dalam sistem pemantauan di masing-masing komoditi beliau juga menyampaikan terkait tujuan pemantauan, pelaksanaan pemantauan melalui pemantauan internal, komersial, dan impor, otoritas pemerintah untuk sistem pemantauan dan pengawasan, koordinasi pemantauan dan pelaporan hasil pemantaian, serta informasi terhadap sistem pemantauan masing-masing komoditi saat ini.
Kegiatan ini berhasil menampung berbagai masukan dan saran dari peserta yang hadir. KFI dan ICONS mengapresiasi seluruh masukan dan saran dari semua peserta. Seluruh masukan dan saran yang disampaikan akan dielaborasi dalam finalisasi dan penyempurnaan draft usulan tentang sistem pemantauan dan evaluasi program FPBB ini.