KETERLIBATAN KFI DALAM PERSIAPAN PROGRAM MAKAN BERGIZI

Estimasi waktu baca: 3 menit

Di beberapa kesempatan, KFI menyampaikan tanggapan dan masukannya untuk program makan bergizi yang akan dicanangkan terlaksa mulai tahun 2025. Pada 29 Juli 2024 lalu, Institute for Development of Economics & Finance menyelenggarakan Economist Gathering : The Urgency of Investing in Children during Prabowo Presidency. Direktur KFI, Ibu Dra. Nina Sardjunani, MA diundang untuk memberikan pemaparan bertajuk “How the Free Meals Program as an Investment in Human Resources can Work”. Ibu Nina menyampaikan 5 hal pokok yakni (1) Masalah Gizi sebagai Tantangan Pembangunan SDM Nasional; (2) Potret Konsumsi Pangan : Rendahnya Asupan Gizi Mikro; (3) Arah Pembangunan Sumberdaya Manusia Indonesia; (4) Program Pemberian Makanan Tambahan dan Indikator Pencapaiannya; (5) Rekomendasi KFI untuk Program Makan Bergizi.

Dalam pemaparannya, Ibu Nina menyampikan bahwa Indonesia saat ini dengan menghadapi Triple Burden of Malnutrition dimana masalah gizi kurang, gizi lebih, dan kurang gizi mikro perlu menjadi perhatian karena berdampak pada kesehatan masyarakat dan pada akhirnya pembangunan secara umum. Hal ini didukung dengan data SKI 2023 dan GAIN-Kemenkes 2023 dimana disebutkan proporsi masyarakat yang tidak cukup asupan zat gizi mikro tinggi, diantaranya 36,18% tidak cukup Fe; sekitar 50% tidak cukup vit A, vit B1, B3, dan vit B12; 70-80% tidak cukup Zn, Ca, vit C, vit B2; serta paling tinggi 96% penduduk tidak cukup asupan folat. Dengan demikian, Ibu Nina menyampaikan program makan bergizi dapat menjadi peluang perbaikan gizi masyarakat, khususnya asupan gizi mikro yang esensial, dengan memastikan makanan yang diberikan beragam dan bergizi. Disamping itu, KFI merekomendasikan untuk mengintegrasikan komoditas pangan fortifikasi wajib ke dalam program ini. Alasannya, pangan fortifikasi meningkatkan asupan zat gizi mikro esensial seperti minyak goreng sawit (vitamin A), tepung terigu (zat besi, vitamin B, dan seng), serta garam beryodium. Fortifikasi pangan juga sudah terbukti sebagai intervensi yang paling cost-effective dalam menanggulangi masalah gizi mikro. Program fortifikasi pangan wajib juga akan menjangkau masyarakat lebih luas dengan diintegrasikan dalam program makan bergizi.

Kedua, KFI merekomendasikan agar program pemberian makanan tambahan diintegrasikan dengan Complementary Intervention, seperti fortifikasi pangan, suplementasi gizi, dan food environment policies, serta yang ketiga, agar program ini juga diikuti dengan promosi kesehatan dan edukasi gizi seperti pemilihan pangan bergizi seimbang dan keamanan pangan. Terakhir, Program makan bergizi ini perlu mengutamakan penggunanan produksi pangan lokal sehingga dapat memberikan dampak terhadap ekonomi setempat. 

Pada kesempatan lainnya, Co-Director KFI, Prof. Dr. Drajat Martianto, MSi merupakan team leader dari tim konsultan untuk Penyusunan Desain Program, Pedoman Umum, dan Panduan Operasional Program Makan Bergizi Gratis yang disiapkan Kementerian PPN/Bappenas bersama UNICEF dengan dukungan Kementerian Kesehatan dan PERSAGI. Tim ini terdiri atas 5 pakar yang menyusun desain manajemen dan tata kelola; pembiayaan program; standar gizi dan pedoman menu; kemanan pangan, keselamatan, dan pengelolaan limbah; dan sistem monitoring dan evaluasi. Pedoman Umum dan Operasional ini disampaikan kepada Badan Gizi Nasional dan diharapkan dapat digunakan sebagai acuan kegiatan pemberian makanan bergizi yang merupakan bagian dari upaya pencapaian pemenuhan gizi nasional.

Pedoman ini memuat mulai dari struktur organisasi dan tata kelola di tingkat pusat hingga operasional di unit produksi makanan, standar-standar operasional produksi makanan yang memperhatikan prinsip efisiensi dan keamananan pangan, instrumen pendukung program, standar pembiayaan program untuk setiap kelompok sasaran, standar gizi dan pedoman menu yang berdasarkan prinsip umum pemberian makanan bergizi menurut usia, dan kondisi fisiologis sasaran, prosedur untuk memastikan keamanan pangan, serta mekanisme monitoring dan evaluasi program.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ID