Kementerian Kesehatan Terbitkan Pedoman Gizi Seimbang 2014

KFI NewsLetter Februari 2014 – Volume 7 – Section 1


Foreword

MENCEGAH BEBAN GANDA MASALAH GIZI DENGAN GIZI SEIMBANG 
Setelah ditunggu lebih dari 10 tahun, akhirnya Kementerian Kesehatan menerbitkan buku Pedoman Gizi Seimbang. Pedoman ini adalah kelanjutan dari Slogan 4 Sehat 5 Sempurna (KemKes 1950an), Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) dengan 13 Pesan (KemKes 2003), dan Buku Sehat dan Bugar berkat Gizi Seimbang (Donone Institut Indonesia, 2010). Baca sejarah Gizi Seimbang di nomor ini. 
PGS sangat penting untuk menyiapkan pola hidup sehat dalam menghadapi “beban ganda masalah gizi”, yaitu kekurangan dan kelebihan gizi yang terjadi bersama sama di negara miskin. Kekurangan dan kelebihan gizi dapat berdampak buruk terhadap kesehatan dan kualitas hidup manusia. Kekurangan gizi berhubungan erat dengan lambatnya pertumbuhan tubuh (terutama pada anak), daya tahan tubuh yang rendah sehingga mudah sakit, kurangnya tingkat inteligensi (kecerdasan), dan produktivitas yang rendah. Kelebihan gizi berdampak pada kegemukan . Baik kekurangan maupuan kelebihan gizi diakibatkan tidak adanya keseimbangan antara konsumsi makanan dengan kebutuhan badan akibat pola hidup  dengan tidak ber-Gizi Seimbang. Data dari berbagai negara menunjukkan bahwa masalah kegemukan tidak lagi monopoli negara dan orang kaya, tetapi juga diderita oleh masyarakat miskin. Banyak negara miskin dan berkembang dalam 5 sampai 10 tahun kedepan akan menghadapi masalah kegemukan dengan segala akibatnya. Makin banyak orang miskin yang meningkat pendapatannya biasanya diikuti makin banyak makan berlemak, manis dan kurang serat, dan minuman segar manis. Disamping itu mereka makin kurang bergerak, sudah jarang orang berjalan kaki bahkan juga didesa. Anak-anak kesekolah dengan angkot,ojek dan sebagainya. Sepulang dirumah duduk main games atau nonton TV seharian. Jarang dan malas bergerak. Padahal yang dimakan makin tinggi energinya, sehingga terjadi ketidak seimbangan yang berakibat pada kegemukan. Masyarakat miskin yang mulai meningkat pendapatannya tetapi tidak disertai dengan tingkat pendidikan yang memadai, dapat menimbulkan masalah gizi. 
Untuk mencegah timbulnya beban ganda masalah gizi, peningkatan pendapatan masyarakat harus diikuti dengan pendidikan pola hidup sehat antara lain denga Gizi Seimbang : Membiasakan makan beranekaragam sesuai kebutuhan, menjaga kebersihan, aktip bergerak dan olah raga, dan selalu menjaga berat badan ideal .

Jakarta, February 2014
Soekirman,
KFI-News Letter

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ID