vitamin a

KFI Menerbitkan Artikel Jurnal Berjudul : Kontribusi Konsumsi Minyak Goreng Sawit Kemasan terhadap Asupan Vitamin A

Pada 30 September 2024, KFI menerbitkan artikel pada Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik berjudul Kontribusi Konsumsi Minyak Goreng Sawit Kemasan terhadap Asupan Vitamin A. Artikel tersebut dilatar belakangi masalah kekurangan asupan vitamin A yang merupakan masalah serius dan berdampak pada pertumbuhan anak-anak. Disamping suplementasi vitamin A dosis tinggi, pemerintah juga berupaya dengan mencanangkan program fortifikasi …

KFI Menerbitkan Artikel Jurnal Berjudul : Kontribusi Konsumsi Minyak Goreng Sawit Kemasan terhadap Asupan Vitamin A Selengkapnya »

Analisis Vitamin A pada Minyak Goreng Sawit Fortifikasi

Kementerian Perindustrian atas permintaan Kementerian Kesehatan telah menetapkan Pemberlakuan SNI MGS (Minyak Goreng Sawit) nomor 7709 Tahun 2012 secara wajib dan diperbarui melalui SNI nomor 7709 Tahun 2019. SNI ini selain mengatur tentang persyaratan MGS secara rinci juga mengatur kandungan vitamin A yang harus ada pada MGS kemasan sebesar 45 IU di tingkat produsen. Sejak …

Analisis Vitamin A pada Minyak Goreng Sawit Fortifikasi Selengkapnya »

DISEMINASI HASIL KAJIAN ANALISIS VITAMIN A MINYAK GORENG SAWIT

18 APRIL 2024 | HARRIS HOTEL Kebijakan fortifikasi wajib vitamin A pada minyak goreng kemasan dilandasi oleh pemberlakuan SNI Minyak Goreng Sawit (MGS) nomor 7709 Tahun 2012 secara wajib dan diperbarui melalui SNI nomor 7709 Tahun 2019. Salah satu yang diatur dalam SNI tersebut adalah kandungan vitamin A MGS di tingkat produksi minimal 45 IU. …

DISEMINASI HASIL KAJIAN ANALISIS VITAMIN A MINYAK GORENG SAWIT Selengkapnya »

Pengaruh Makanan Fortifikasi Terhadap Kasus Stunting Anak

ABSTRAKStunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yaitu dari janin hingga usia 24 bulan. Fortifikasi adalah praktik yang dilakukan secara sengaja untuk meningkatkan kandungan satu atau lebih mikronutrien (yaitu, vitamin dan mineral) dalam makanan atau bumbu untuk meningkatkan kualitas gizi …

Pengaruh Makanan Fortifikasi Terhadap Kasus Stunting Anak Selengkapnya »

Studi Literatur: Efektivitas Penambahan Zat Besi (Fe) sebagai Fortifikan pada Beras untuk Mengatasi Anemia

Abstrak: Defisiensi besi merupakan penyebab utama terjadinya anemia. Anemia merupakan suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemogobin kurang dari normal. Zat besi merupakan salah satu fortifikan yang sering ditambahkan dalam bahan pangan untuk menambah nilai gizi zat tersebut dalam mencegah defisiensi anemia. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, internet dan buku untuk …

Studi Literatur: Efektivitas Penambahan Zat Besi (Fe) sebagai Fortifikan pada Beras untuk Mengatasi Anemia Selengkapnya »

Global Coverage of Mandatory Large-Scale Food Fortification Programs: A Systematic Review and Meta-Analysis

Abstract: Food fortification with micronutrients is widely implemented to reduce micronutrient deficiencies and related outcomes. Although many factors affect the success of fortification programs, high population coverage is needed to have a public health impact. We aimed to provide recent global coverage estimates of salt, wheat flour, vegetable oil, maize flour, rice, and sugar among …

Global Coverage of Mandatory Large-Scale Food Fortification Programs: A Systematic Review and Meta-Analysis Selengkapnya »

Challenges and opportunities for increasing the effectiveness of food reformulation and fortification to improve dietary and nutrition outcomes

Abstarct: Reformulation, a change to a food or beverage’s processing or composition, can reduce potentially harmful ingredients such as salt, added sugar, and saturated and trans fats or increase potentially beneficial ingredients or nutrients such as fiber, protein, and micronutrients. Poor nutrition and health outcomes of populations have stimulated programs and policies to reduce the …

Challenges and opportunities for increasing the effectiveness of food reformulation and fortification to improve dietary and nutrition outcomes Selengkapnya »

The Potential of Food Fortification as an Enabler of More Environmentally Sustainable, Nutritionally Adequate Diets

2023 Abstract: Policies encouraging shifts towards more plant-based diets can lead to shortfalls in mi-cronutrients typically present in animal products (B-vitamins, vitamin D, calcium, iodine, iron, selenium, zinc, and long-chain omega-3 fatty acids). We modelled the effect of fortifying foods with these critical micronutrients, with the aim of achieving nutrition and sustainability goals, using food …

The Potential of Food Fortification as an Enabler of More Environmentally Sustainable, Nutritionally Adequate Diets Selengkapnya »

A generic theory of change-based framework with indicators for monitoring the effectiveness of large-scale food fortification programs in low- and middle- income countries

2023 Large-scale food fortification (LSFF) programs are widely implemented in low- and middle-income countries (LMIC) to alleviate micronutrient deficiencies. However, these programs may not achieve the desired impact due to poor design or bottlenecks in program implementation. Monitoring and evaluation (M&E) frameworks and a set of agreed indicators can help to benchmark progress and to …

A generic theory of change-based framework with indicators for monitoring the effectiveness of large-scale food fortification programs in low- and middle- income countries Selengkapnya »

Standard Operating Procedure: Qualitative Spot Test for Iron in Fortified Rice

Purpose: The purpose of this test is to quickly and inexpensively assess the presence of fortified kernels(containing iron) in fortified rice.In this test, reagents react with ferric (iron) ions to generate a dark brown‐red pigment. Thus, this test will not work on fortified rice using fortified kernels that do not contain iron. This is a …

Standard Operating Procedure: Qualitative Spot Test for Iron in Fortified Rice Selengkapnya »

ID