Estimated reading time: 2 menit
KFI, diwakili oleh Prof Drajat Martianto, berkolaborasi dengan Nutrition International dan TechnoServe melakukan analisis lanskap fortifikasi beras di Indonesia. Kegiatan yang berlangsung selama Februari-Maret 2023 ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kelayakan dan potensi keberlanjutan fortifikasi beras di Indonesia. Analisis lanskap ini juga merupakan pembaruan dari analisis lanskap fortifikasi beras yang dilakukan oleh WFP pada tahun 2021.
Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak untuk mengumpulkan informasi melalui wawancara mendalam dan melakukan FGD dengan para pemangku kepentingan terkait. Dalam rangkaian kegiatan ini, kunjungan juga dilakukan ke PT Thara Jaya Mandiri. Industri beras ini telah menerapkan praktik yang baik dalam mengintegrasikan Produksi Premix Kernel dan Pencampuran di Unit Penggilingan Padi.
Dalam pemaparan hasil analisis, Prof. Drajat mengatakan bahwa analisis pembaruan lanskap fortifikasi beras telah berhasil merumuskan beberapa faktor penting yang dapat digunakan sebagai masukan bagi pengambilan keputusan pemerintah Indonesia untuk menentukan implementasi kebijakan fortifikasi. Drajat menyampaikan bahwa analisis pembaruan lanskap fortifikasi beras telah berhasil merumuskan beberapa faktor penting yang dapat digunakan sebagai masukan bagi pengambilan keputusan pemerintah Indonesia untuk menentukan implementasi kebijakan fortifikasi meliputi analisis situasi perberasan di Indonesia (mulai dari produksi hingga konsumsi); ekosistem fortifikasi beras; faktor penghambat, faktor pendorong, dan rekomendasi untuk mengatasinya; rantai nilai fortifikasi beras; praktik terbaik fortifikasi beras, analisis biaya dan upaya untuk mengurangi biaya fortifikasi; analisis kebutuhan FRK dan jumlah industri yang harus mendukungnya; rekomendasi model produksi beras fortifikasi; rekomendasi model distribusi beras fortifikasi; rekomendasi implementasi BPNT ke depan, dan rekomendasi peran kelembagaan fortifikasi beras.
Terkait: