Estimated reading time: 2 menit
Jakarta (27/06/2023) – KFI bekerjasama dengan Bappenas mengadakan pertemuan Pra-Widyakarya Pangan dan Gizi (National Conference on Food and Nutrition). Kegiatan ini mengangkat tema “Strategi mewujudkan fortifikasi pangan wajib yang efektif dan berkelanjutan untuk pengembangan sumber daya manusia Indonesia yang produktif”. Konferensi ini bertujuan mengidentifikasi topik-topik penting dan strategis dari program fortifikasi pangan di Indonesia untuk diusulkan menjadi topik tematik yang akan dibahas lebih mendalam dan menghasilkan rekomendasi pada Forum WNPG XII pada tahun 2023.
Adapun topik yang dibahas dalam pertemuan ini yaitu analisis lanskap fortifikasi garam di Indonesia, Potensi fortifikasi wajib minyak goreng curah, Efektivitas fortifikasi tepung terigu, Kelayakan fortifikasi wajib beras dalam jaring pengaman sosial, pengembangan biofortifikasi beras, serta Pengembangan forum Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha.
Melalui pra-widyakarya ini, KFI merekomendasi kepada Bappenas untuk memastikan keterlibatan dunia usaha dan investor dalam program fortifikasi pangan, isu Fortifikasi Pangan Berkelanjutan dan Biofortifikasi perlu diarusutamakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025 – 2045. Advokasi kepada Bappenas dan sektor terkait lainnya juga sangat diperlukan. Selain itu, KFI juga menekankan pentingnya rencana strategis nasional tentang fortifikasi pangan yang mencakup rencana rinci, tahapan, target, dan jadwal Fortifikasi Pangan Berskala Besar (LSFF) dan Biofortifikasi dalam pelaksanaan program LSFF. Dan tak kalah penting, KFI juga menekankan perlunya kemitraan pemerintah dan swasta dalam pelaksanaan LSFF.
Terkait: